JAKARTA, Pamornews – Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memanggil sejumlah tokoh daerah, termasuk di antaranya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bahtiar Najamudin untuk memperkuat kabinet di pemerintahan mendatang.
Juga ada tokoh daerah yang ikut dipanggil Prabowo, namun sebagai representasi kepentingan pusat seperti Amran Sulaiman dan Supratman Andi Agtas (Sulsel), serta Natalius Pigai (Papua).
Menanggapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD RI asal Sulawesi Selatan, Andi Abdul Waris Halid menilai hal itu sebagai wujud komitmen terhadap kepedulian pemerintahan Prabowo-Gibran kepada daerah.
“Tampaknya Pak Prabowo sangat peduli dengan pembangunan daerah, sehingga banyak tokoh daerah yang dipanggil untuk memperkuat pemerintahannya,” kata Senator dari Sulsel, Andi Abdul Waris Halid, dalam keterangannya, Rabu 16 Oktober 2024.
Diketahui, sejumlah tokoh daerah yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya Jl. Kertanegara, Jakarta, 15-16 Oktober lalu, di antaranya: 1. Sultan Bahtiar Najamudin (Bengkulu); 2. Wihaji (mantan Bupati Batang); 3. Maman Abdurrahman (Golkar, Kalbar); 4. Ribka Haluk (Pj. Gubernur Papua Tengah); 5. Sulaiman Umar (Kalsel); dan 6. Fauzan (eks Rektor Universitas Muhammadiyah Malang).
Andi Abdul Waris Halid berharap dengan banyaknya tokoh daerah yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto itu, akan memperkuat pembangunan daerah, pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan menghilangkan kesan Jawa Sentris.
Mengenai banyaknya tokoh dari beragam latar belakang yang diminta memperkuat pemerintahan mendatang, Senator asal Sulsel itu menduga Prabowo tidak ingin ada gangguan teknis di awal masa kerjanya.
“Artinya, Prabowo ingin kendaraan langsung jalan untuk menjalankan program,” kata Andi Abdul Waris Halid.
Sebagaimana diketahui para calon pejabat setingkat Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan, hingga utusan khusus yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024) terdapat wakil dari Partai Politik pendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) termasuk Partai yang baru bergabung, Relawan, Profesional, Akademisi, Tokoh Daerah, Ormas-Ormas yang berpengaruh di tanah air, termasuk dari kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Waris Halid, hal tersebut sebagai upaya yang dilakukan Prabowo untuk memudahkan kerja kabinet pemerintahan yang akan dipimpinnya.
“Prabowo tampak sengaja mengakomodasi semua kelompok dan Partai dalam barisan kabinet dan tim kerja,” ungkap Waris Halid. (*)