PALOPO, Pamornews –Sebanyak 9 kepala kecamatan (Camat) se Kota Palopo mendadak dipanggil ke rumah jabatan Saokotae Palopo usai sholat Jumat, 25 Oktober 2024. Pemanggilan para camat ini dilakukan usai Pj Walikota Palopo, Firmanza DP mengadakan rapat tertutup bersama unsur Forkominda Kota Palopo.
Rapat yang juga diadakan di Saokotae itu membahas terkait rencana pemilihan Ketua RT/RW dan Ketua LPMK di 48 kelurahan se Kota Palopo.
Informasi dihimpun oleh media, dalam rapat tersebut, unsur Forkominda Kota Palopo menyarankan agar pemilihan Ketua RT/RW dan Ketua LPMK ditunda setelah Pilkada Palopo 2024, mengingat hari ‘H’ pelaksanaan Pilkada tinggal menghitung hari.
Ketua DPRD Palopo, Darwis misalnya, mengingatkan jajaran Pemkot Palopo mempertimbangkan stabilitas keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di tengah masyarakat jelang Pilkada 2024, sehingga disarankan sebaiknya pemilihan Ketua RT/RW dan Ketua LPMK se Kota Palopo dilaksanakan setelah Pilkada 2024.
Namun berbagai saran dan masukan tampaknya tidak menggeser rencana pemilihan Ketua RT/RW dan Ketua LPMK. Rencana tersebut tetap dilaksanakan sesuai agenda yang telah ditetapkan Pemkot Palopo.
Sebelumnya diberitakan media ini, Pemerintah Kota Palopo berencana menggelar pemilihan Ketua RT/WR termasuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam waktu dekat ini. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai ratusan orang di 48 Kelurahan yang ada di Kota Palopo. Rencana pemilihan tersebut disampaikan melalui surat Pj Sekda Palopo, Ilham, tertanggal 24 Oktober 2024.
Menanggapi rencana tersebut, Ketua DPRD Palopo, Darwis, angkat bicara. Ia mengaku rencana pemkot itu sama sekali tidak dikonsultasikan dengan DPRD Palopo. ” Saya juga kaget melihat surat yang ditandatangani Pak Sekda soal pemilihan Ketua RT/RW. Terkesan tiba-tiba dan terburu-buru,” katanya. Ia mengaku tidak setuju dengan rencana tersebut. Apalagi, pemilihan akan digelar jelang pilkada Palopo.
” Yang kita pikirkan adalah dampak kerawanan sosial di tengah masyarakat. Saya kira fokus kita saat ini adalah bagaimana menciptakan pilkada yang aman dan damai. Tentu dengan adanya pemilihan Ketua RT/RW yang jumlahnya ratusan ini konsentrasi petugas keamanan akan terpecah,” katanya.
Darwis mengungkapkan dirinya sudah menelpon Kapolres Palopo untuk konsultasi masalah ini. ” Kami tidak menolak pemilihan Ketua RT/RW. Tapi sebaiknya ditunda lebih dahulu hingga pilkada usai. Biarkan petugas keamanan fokus menjaga pilkada yang hanya tinggal sebulan lagi,” tegasnya. (*)