PALOPO, PAMORNEWS — Di tengah kesibukan mengolah ribuan porsi nasi, lauk, dan sayuran setiap hari, para relawan di Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) Palopo menemukan ganjaran yang tak ternilai: senyum ceria dan ucapan terima kasih tulus dari para pelajar.
Dapur MBG yang berlokasi di Kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, telah menjelma menjadi jantung penyediaan asupan sehat bagi ribuan siswa. Dikelola oleh Yayasan Niskala Cinta Bangsa, dapur ini bukan sekadar tempat memasak, melainkan panggung gotong royong yang menghidupkan harapan.
Semangat Relawan dan Ribuan Porsi Gizi
Setiap hari, sekitar 47 relawan dari warga sekitar, yang menerima honorarium harian antara Rp120 ribu hingga Rp170 ribu, bahu-membahu menyiapkan sekitar 3.600 porsi makanan sehat.
Para relawan ini bekerja tanpa kenal lelah, bahkan tim pemasak utama sudah mulai beraksi sejak pukul 22.00 WITA hingga pagi hari, memastikan seluruh ompreng makanan tiba di sekolah sebelum waktu makan siang.
“Hari ini kami melayani 3.600 porsi untuk sejumlah sekolah di Kecamatan Wara Selatan,” ujar Rahmat,
Asisten Lapangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Songka, pada Senin (13/10/2025).
Untuk mencapai target itu, mereka memasak sekitar 305 kilogram beras setiap hari, belum termasuk bahan lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan. Menu yang disajikan pun disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan usia, membedakan porsi kecil untuk anak TK hingga kelas 3 SD, dan porsi besar untuk siswa kelas 4 SD hingga SMA.
Pesan Haru dan Request Menu dari Siswa
Di balik rutinitas memasak, terselip kisah-kisah mengharukan yang menjadi penyemangat para relawan. Program MBG tak hanya mengisi perut siswa, tetapi juga menyentuh hati mereka.
Menurut Rahmat, tim MBG tak jarang menerima surat ucapan terima kasih dari para siswa. Lebih dari itu, tim SPPG juga membuka diri untuk menerima masukan hingga request menu dari para penerima manfaat.
“Kami menerima masukan dari siswa mengenai menu yang mereka inginkan. Biasanya, kami berusaha menyesuaikan agar anak-anak tetap semangat makan makanan bergizi,” tambah Rahmat.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa program MBG di Palopo berupaya menjalin ikatan emosional dengan para pelajar, membuat mereka merasa dihargai dan didengar, sekaligus memastikan makanan yang disajikan benar-benar disantap dengan gembira.
Program MBG di Palopo ini juga terus berkembang. Rahmat menyebut bahwa jumlah penerima manfaat terus bertambah, dan ke depannya, akan ada tambahan penerima untuk ibu hamil serta menyusui, menegaskan komitmen program ini dalam pemenuhan gizi masyarakat secara luas.(***/tribuntimur)











