[Peran Kritis SMSI Palopo dalam Mengawal Investasi dan Pelayanan Publik]
PALOPO – Di tengah hiruk-pikuk Palopo sebagai kota jasa yang terus berbenah, peran pers sebagai pilar keempat demokrasi kembali mendapatkan sorotan.
Bukan sekadar menyajikan berita, Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Palopo, H. Zirmayanto, menggagas pertemuan penting dengan jajaran pengurus SMSI yang baru terbentuk.
Pertemuan yang digelar di Icon Cafe, (Selasa malam) menjadi ajang refleksi sekaligus peletak harapan besar bagi masa depan jurnalisme di kota ini.
Didampingi sesama Penasehat SMSI, Baso Akhmad, Herry (PHRI), Zirmayanto menyampaikan pesan yang ringkas namun mendalam: kontribusi positif pers adalah kunci pembangunan Kota Palopo.
Menggiring Media Mengawal Iklim Investasi
Sebagai kota jasa, Palopo sangat bergantung pada iklim usaha yang kondusif. Zirmayanto, yang juga dikenal sebagai politisi dari Partai Gerindra, menekankan bahwa media memiliki kekuatan untuk menumbuhkan energi positif ini.
“Keberadaan kota ini sebagai kota jasa harus bisa menumbuhkan iklim positif agar investasi berkembang di kota ini,” ujar Pak Zir, sapaan akrabnya.
Pernyataan ini bukan hanya seruan, melainkan tuntutan agar pers bergerak melampaui peliputan konflik dan krisis. Media diharapkan menjadi mitra yang mampu mempromosikan potensi daerah, sekaligus menyuarakan perbaikan yang mendasar.
Pelayanan Publik: Izin Harus Tuntas
Titik tekan utama yang disorot oleh Zirmayanto adalah sektor pelayanan publik. Menurutnya, kunci agar dunia usaha tumbuh subur terletak pada kecepatan dan transparansi birokrasi.
”Perizinan misalnya, jangan sampai menjadi kendala dalam menumbuhkan dunia usaha. Izin harus dipercepat. Termasuk di pertanahan. Jangan karena masalah pembayaran menjadi kendala yang sering dikeluhkan,” tegas Zirmayanto yang dibenarkan Dedy Ariyanto , Ketua SMSI Kota Palopo.
Seruan ini menjadi cambuk bagi instansi terkait. Media, dalam pandangan Zirmayanto, harus bertindak sebagai mata dan telinga masyarakat untuk “memplototi” setiap proses perizinan.
Dengan demikian, pers berfungsi sebagai regulator moral yang memastikan janji pelayanan publik terealisasi tanpa hambatan yang memberatkan calon investor atau pengusaha lokal.
Filosofi Jurnalisme: Good News is The Best News
H. Zirmayanto, salah seorang tokoh pejuang terbentuknya Kota Palopo, menutup pesannya dengan kembali kepada filosofi dasar jurnalisme yang konstruktif.
Ia mengingatkan insan pers di Palopo untuk menganut prinsip “good news is the best news”.
Prinsip ini berlawanan dengan praktik yang sering ditemui, di mana “bad news is good news” (berita buruk adalah berita bagus) demi mengejar klik dan sensasi. Dalam konteks
pembangunan Palopo, filosofi good news berarti memprioritaskan peliputan yang menginspirasi, inovasi, kemajuan, dan solusi, tanpa mengabaikan fungsi kontrol sosial.
Pertemuan yang berlangsung hangat dari pukul 20.00 hingga berakhir menjelang tengah malam ini, menjadi babak baru bagi kepengurusan SMSI Palopo. Ini bukan sekadar diskusi antara penasehat dan pengurus, melainkan penegasan posisi pers Palopo: berdiri di garis depan sebagai agen perubahan yang konstruktif, mengawal investasi, dan memastikan pelayanan publik berjalan tanpa kendala.(***)








