KUTIM – Dalam upaya menurunkan angka stunting secara signifikan, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengoptimalkan penggunaan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Aplikasi inovasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini disosialisasikan kepada berbagai pemangku kepentingan di Hotel Victoria Sangatta, Selasa (26/11/2024).
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB Kutim, Ani Saidah, menjelaskan bahwa Elsimil dirancang untuk mendampingi calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, hingga balita, dengan tujuan memantau kondisi mereka sejak dini agar risiko stunting dapat diminimalisir.
“Aplikasi ini memantau kesehatan calon pengantin dan ibu hamil serta memastikan status gizi anak terjaga untuk mengurangi potensi stunting,” ujar Ani.
Elsimil juga menetapkan aturan ketat terkait usia menikah, yakni minimal 20 tahun. Jika ada calon pengantin di bawah usia tersebut, mereka diwajibkan mendapatkan rekomendasi dari Pengadilan Agama dan Kantor Urusan Agama (KUA), serta pendampingan intensif oleh Tenaga Pendamping Keluarga (TPK).
“Pendampingan oleh TPK mencakup pemantauan gizi ibu dan anak, serta deteksi dini penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan keluarga,” jelas Ani.
Pendampingan melalui Elsimil menjadi langkah strategis Pemkab Kutim dalam menciptakan keluarga sehat dan berkualitas, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan optimalisasi aplikasi ini, Kutim optimistis dapat menciptakan generasi bebas stunting yang memiliki kualitas hidup lebih baik. (adv)