AWAL Agustus 2025, mutasi di jajaran Polres Palopo membawa Ipda Dewi Suharti ke posisi yang sangat penting: Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Palopo. Penunjukan ini bukan sekadar pergantian jabatan, melainkan sebuah babak baru dalam perjalanan seorang perempuan yang berjuang dari keluarga sederhana di pedesaan.
Lahir dari seorang petani di desa Malela, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Ipda Dewi Suharti adalah potret nyata dari ketekunan dan semangat pantang menyerah. Meskipun berasal dari latar belakang yang bersahaja, ia berhasil mewujudkan cita-cita masa kecilnya untuk menjadi seorang Polwan. “Sejak kecil, saya memang ingin menjadi polisi,” kenangnya. Cita-cita ini tetap kuat, meski sempat tergoda untuk menjadi arsitek karena hobinya menggambar.
Alumnus SMAN 1 Belopa ini menunjukkan bahwa jarak geografis dan keterbatasan bukanlah penghalang. Meskipun kampung halamannya di Suli berjarak sekitar 58 kilometer dari Polres Palopo, ia kini mengabdikan dirinya untuk melayani dan melindungi masyarakat di kota tersebut.
Kini, di usianya yang ke-36, Ipda Dewi Suharti mengemban tanggung jawab besar untuk menangani kasus-kasus yang menyangkut perempuan dan anak. Pengalamannya sejak kecil, ditambah dengan ketulusan dan ketabahannya, menjadikannya sosok yang tepat untuk posisi tersebut, menggantikan Ipda Muhammad Nur.
Perjalanan Ipda Dewi Suharti dari seorang anak petani di Luwu hingga menjadi pemimpin di kepolisian Palopo adalah inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat membawa seseorang mencapai impiannya, tak peduli dari mana ia berasal.(***)











