Home / KALIMANTAN TIMUR / Kutai Timur

Sabtu, 30 November 2024 - 09:16 WIB

Diversifikasi Ekonomi Kutim, Pisang Kepok dan Nanas Himba Siap Jadi Komoditas Andalan

KUTIM – Di tengah ketergantungan ekonomi pada sektor tambang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai mempersiapkan strategi diversifikasi ekonomi melalui pengembangan komoditas hortikultura unggulan. Dua komoditas yang kini menjadi fokus utama adalah pisang kepok dan nanas himba, yang diharapkan mampu menjadi pilar baru perekonomian daerah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Dyah Ratnaningrum, mengungkapkan bahwa pisang kepok asal Kutim telah diakui sebagai varietas lokal melalui Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pertanian.

“Tahun ini, kami mengurus hak kekayaan intelektual untuk pisang kepok, dan SK dari Kementerian Pertanian telah mengukuhkan bahwa varietas ini asli dari Kutai Timur,” ujar Dyah, Sabtu (30/11/2024).

Baca juga  Putra Luwu Jadi Pjs Walikota Balikpapan

Selain pisang kepok, Kutim juga tengah mengembangkan varietas nanas lokal yang diberi nama nanas himba. Varietas ini telah melewati berbagai uji, termasuk uji DNA, untuk membuktikan keunikan dan potensi komersialnya.

“Nanas himba memiliki rasa manis seperti nanas madu, tetapi dengan ukuran yang lebih besar. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri di pasar lokal maupun nasional,” jelas Dyah.

Pemberian nama nanas himba sendiri merupakan inisiatif Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, yang melihat potensi besar komoditas ini dalam memperkuat sektor pertanian daerah.

Bupati Ardiansyah menekankan bahwa ketergantungan Kutim pada sektor tambang perlu diminimalisasi dengan mendorong pertumbuhan sektor pertanian.

“Tambang suatu saat akan habis. Kita harus mulai memastikan bahwa ekonomi Kutai Timur tidak hanya bertumpu pada sektor tambang. Hortikultura, termasuk pisang kepok dan nanas himba, menjadi fokus utama pengembangan ekonomi ke depan,” tegas Ardiansyah.

Baca juga  Kutai Timur Tingkatkan Standar Damkar

Tak hanya berhenti pada pengakuan varietas, Pemkab Kutim juga berupaya mendorong hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah.

“Kami berusaha agar produk hortikultura ini bisa mencapai pasar hilir dengan dukungan penuh dari DTPHP dalam hal pasca panen dan pengolahan produk,” tambah Dyah.

Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing komoditas lokal Kutim, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah dalam jangka panjang. (adv)

Share :

Baca Juga

KALIMANTAN TIMUR

Bupati Kutai Timur Hadiri Rakornas di Bogor

KALIMANTAN TIMUR

Senam Sehat Buka Hari Kedua Bimtek DPPPA Kutim, Bangun Kebersamaan di Lombok

KALIMANTAN TIMUR

Pjs Bupati Kutim Fokus pada Promosi Pariwisata Global dan Pembenahan TV Kutim

KALIMANTAN TIMUR

Disdikbud Kutai Timur Rencanakan Publikasi Festival Budaya Dalam Bentuk Buku

KALIMANTAN TIMUR

Disdikbud Kutim Bangun 11 Sekolah Baru, Perluas Akses Pendidikan di 2024

KALIMANTAN TIMUR

2025, Kutim Siap Gaungkan Gebyar Promosi Investasi

KALIMANTAN TIMUR

Kutim Pacu Ekspansi Pisang Kepok Krecek untuk Dongkrak Ekonomi Lokal

KALIMANTAN TIMUR

Kolaborasi Lintas OPD untuk Tingkatkan Investasi di Kutai Timur