KUTIM– Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) berencana menggelar Gebyar Promosi Investasi pada tahun 2025. Agenda ini bertujuan memperkuat daya tarik investasi dan memberikan ruang promosi kepada berbagai sektor usaha di wilayah tersebut.
Kepala DPM-PTSP Kutim, Darsafani, mengungkapkan bahwa acara ini akan menjadi forum strategis untuk menampilkan potensi investasi di Kutai Timur. “Pada tahun 2025, kami akan mengadakan Gebyar Promosi Investasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar maupun sektor usaha lainnya,” jelasnya, Rabu (13/11/2024).
Tidak seperti pameran-pameran sebelumnya yang lebih fokus pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutim, acara ini akan dirancang untuk mengenalkan berbagai sektor investasi di Kutim. Mulai dari pertambangan, perkebunan, hingga properti, seluruhnya akan diakomodasi dalam gebyar tersebut.
“Misalnya, perusahaan tambang dan perkebunan akan memamerkan data kapasitas produksi mereka, jumlah tenaga kerja lokal yang terserap, hingga kontribusi lainnya kepada masyarakat,” ujar Darsafani.
Sektor properti juga akan mendapatkan sorotan khusus, seperti jumlah proyek perumahan, luas lahan yang digunakan, serta dampak ekonominya. Selain itu, bidang otomotif, yang mencakup investasi merek-merek besar seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki, juga akan turut dilibatkan.
Darsafani menekankan bahwa investasi tidak hanya berupa modal finansial. Perusahaan yang membuka usaha dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal juga dianggap sebagai wujud investasi.
“Semakin banyak perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur, itu artinya wilayah ini memiliki daya tarik strategis dan perekonomian yang terus berkembang,” jelasnya.
Melalui Gebyar Promosi Investasi, DPM-PTSP Kutim berupaya memperluas potensi kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Acara ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif kepada pemerintah daerah dan pusat mengenai kemajuan investasi di Kutai Timur. Data yang ditampilkan akan mencakup profil perusahaan, kapasitas produksi, hingga dampak ekonominya terhadap masyarakat lokal. (adv)