IN MEMORIAM :
Jejak Abadi Dr. Mardi Taqwim di Tana Luwu
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Kabar duka yang menyelimuti Tana Luwu pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, bukan hanya sekadar berita duka seorang akademisi, melainkan hilangnya seorang tokoh panutan yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu dan dakwah.
Dr. Mardi Taqwim, M.H.I., telah berpulang ke Rahmatullah, meninggalkan warisan spiritual dan intelektual yang tak ternilai.
Guru dan Pembina Umat
Dr. Mardi Taqwim dikenal sebagai sosok yang hidup di dua dunia pengabdian: kampus dan pesantren.
Sebagai Dosen Tetap di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Palopo dan juga Direktur Ma’had UIN Palopo, ia adalah tiang penyangga bagi ratusan mahasiswa dalam mengejar ilmu keislaman dan bahasa.
Namun, peran Dr. Mardi Taqwim meluas jauh melampaui batas kampus. Ia juga adalah Pembina di Pondok Pesantren Modern Datok Sulaiman (PMDS) Palopo, sebuah tempat di mana nilai-nilai agama diajarkan dan karakter dibentuk.
Di PMDS, ia bukan hanya pembina, melainkan figur ayah yang hadir untuk membimbing santri-santrinya menuju kedewasaan dan kebermanfaatan.
Warisan yang Tak Pernah Padam
Semasa hidupnya, almarhum begitu aktif berdakwah di tengah-tengah masyarakat.
Setiap pesan, ceramah, dan wejangan yang ia sampaikan selalu bernas, merangkul, dan menenangkan. Inilah yang membuat kepergiannya terasa begitu mendalam.
Kabar duka ini dengan cepat mengundang curahan kasih dan penghormatan dari kerabat, kolega, hingga masyarakat umum.
H. Muh Arfah, S.Pd.I, M.Pd, yang merupakan Pengurus MUI Palopo dan pimpinan kampus PMDS Palopo, menyampaikan doa yang menjadi harapan banyak orang.
“Semoga Allah mengampunkan segala dosa dan kekhilafan dan keluarga yang ditinggalkan dan diberi kesabaran atas musibah ini.”
Lulusan S1 hingga S3 dari UIN Makassar ini mungkin telah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, tetapi jejak keilmuan dan semangat dakwah yang ia tanamkan akan terus bersemi.
Kepergian Dr. Mardi Taqwim mengingatkan kita bahwa dedikasi tulus seorang guru dan ulama adalah harta sejati yang akan terus menerangi jalan bagi generasi penerus di Tana Luwu.(***)











