PAMORNEWS– KOTA Duren Palopo identik dengan julukan itu. bahkan narasi soal ini kerap kita baca di cerpen cerpen remaja jauh sebelum kota otonom ini terbentuk. Di Kota Makassar , magnet durian Palopo juga selalu mempesona. Di jln mongisidi Makassar , misalnya, terdapat outlet durian yang di depannya terpajang spanduk bertuliskan “durian Palopo”.
Begitu seksinya , begitu mempesonanya dan begitu menggiurkannya , durian palopo itu hingga brand durian Palopo adalah jaminan mutu dan primadonanya cita rasa durian di Sulawesi Selatan.
“Seng ada lawanG” ….kata teman saya dari Maluku. Tapi kondisi itu, kini sudah jauh berbeda. makin ke sini , makin langka durian di Palopo. Bahkan salah satu varietas durian khas Palopo, yang oleh orang Palopo menyebutnya durian lop*el, kini sudah nyaris punah. Padahal durian , yang di era HM Yunus Bandu mengganti nama durian tersebut menjadi ‘durian sawerigading’ , sangat diburu para penikmat durian.
Apa penyebab durian Palopo tidak tebar pesona seperti dulu lagi ? salah satunya adalah alihfungsi lahan. kini banyak lahan perkebunan sudah menjadi kawasan perumahan. Situasi ini memang cukup kompleks dan dilematis. Di satu sisi menjadi kerugian besar besar bagi warisan kuliner dan identitas daerah tapi di sisi lain , warga Palopo juga mengidamkan pemukiman.
Walhasil akibat alih fungsi lahan, produksi durian lokal menurun drastis. Hal ini membuka peluang bagi durian dari daerah lain untuk masuk dan mendominasi pasar Palopo.
Dampak lain konsumen juga dirugikan. Karena kondisi ini dimanfaatkan oknum pedagang yang tidak bertanggung jawab. Oknum itu memanfaatkan ketenaran durian Palopo untuk menjual durian dari daerah lain dengan mengklaim sebagai durian Palopo. Ini merugikan konsumen yang ingin menikmati durian asli Palopo.
Perubahan Tata Ruang Kota Palopo yang dirancang menjadi kota jasa memang mengalami perkembangan pesat. Namun, alih fungsi lahan kebun durian menjadi perumahan menunjukkan kurangnya perencanaan yang memperhatikan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan serta kearifan lokal.
Faktor-faktor Penyebab
Kebutuhan Perumahan: Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi meningkatkan kebutuhan akan perumahan. Hal ini mendorong alih fungsi lahan pertanian, termasuk kebun durian, menjadi perumahan.
Nilai Ekonomi Lahan: Harga lahan untuk perumahan di perkotaan cenderung lebih tinggi daripada lahan pertanian. Hal ini membuat pemilik lahan lebih tertarik untuk menjual lahannya untuk perumahan daripada mempertahankan sebagai kebun durian.
Kurangnya Perlindungan Lahan Pertanian: Pemerintah daerah belum memiliki regulasi yang kuat untuk melindungi lahan pertanian produktif dari alih fungsi menjadi perumahan.
Nah ..dari komplesitas masalah tersebut, sangat boleh jadi , ini yang perlu ditempuh;
Regulasi yang Ketat: Pemerintah daerah perlu membuat regulasi yang lebih ketat untuk melindungi lahan pertanian produktif, termasuk kebun durian, dari alih fungsi menjadi perumahan.
Pengembangan Durian Unggul: Pemerintah daerah dapat mendorong pengembangan varietas durian unggul lokal yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan serangan hama penyakit.
Pemberdayaan Petani Durian: Pemerintah daerah perlu memberikan dukungan kepada petani durian, seperti pelatihan, bantuan modal, dan akses pasar, agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas durian.
Promosi Durian Palopo: Pemerintah daerah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mempromosikan durian Palopo sebagai produk unggulan daerah, sehingga dapat menarik wisatawan dan meningkatkan nilai jual durian.. Pada bagian ini apresiasi sepatutnya diberikan kepada penyelenggara Festival Durian yang akan digelar di Palopo, karena dengan festival ini menjadi ajang promosi yang paling efektif menjawab tantangan terhadap situasi serta kondisi faktual dan terkini. (ba)