Home / KALIMANTAN TIMUR / Kutai Timur

Kamis, 7 November 2024 - 12:13 WIB

Kasus TBC di Kutim Meningkat, Dinkes Imbau Warga Terapkan Hidup Sehat

Kutim – Meningkatnya kasus Tuberkulosis (TBC) di Kutai Timur dalam setahun terakhir mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim untuk mengimbau masyarakat lebih waspada, terutama saat berada di ruang publik.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri “Mycobacterium tuberculosis” ini menyerang paru-paru dan menular melalui udara, membuat pencegahan serta kesadaran masyarakat menjadi sangat penting.

“Saat ini di Kutim sendiri tren kasus TBC sedang naik atau meningkat dalam satu tahun terakhir,” ujar Harwati, Pemegang Program TBC Dinkes Kutim, Rabu (06/11/2024).

Data Dinkes Kutim menunjukkan bahwa dari Januari hingga Oktober 2023 terdapat 5.481 kasus TBC. Pada periode yang sama tahun 2024, angkanya meningkat menjadi 6.372 kasus, mengalami kenaikan sebesar 891 kasus. Harwati menegaskan pentingnya tindakan pencegahan agar penularan penyakit ini dapat ditekan.

Baca juga  Dinkes Kutim Dorong Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Penyakit Tidak Menular

“Jadi memang kasus TBC ini meningkat dari tahun lalu, periode yang sama di tahun lalu ada 5.481 kasus yang tercatat, dan di tahun ini ada peningkatan sekitar 891 kasus jadi total kasus yang tercatat tahun ini sebanyak 6.372 kasus,” tambahnya.

Menurutnya, TBC menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awal TBC seperti batuk berkepanjangan, nyeri dada, demam malam hari, atau berkeringat berlebihan. Jika mengalami gejala tersebut, warga dianjurkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Bagi masyarakat Kutim yang merasa nyeri di dada, atau demam tinggi di malam hari bahkan sampai batuk berdarah silahkan datang dan langsung cek ke faskes terdekat karena keluhan tersebut merupakan gejala awal penyakit TBC,” jelasnya.

Baca juga  Kaliorang Fokus Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Kutai Timur

Dinkes Kutim juga menyarankan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan warga, antara lain menjaga pola makan dan istirahat yang cukup, menggunakan masker di tempat umum, dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Dinkes Kutim berharap peningkatan kasus ini segera diatasi agar target nasional dalam penurunan kasus TBC dapat tercapai, dengan harapan eliminasi kasus TBC di Kutai Timur pada tahun 2030.

“Kita bisa mencegah agar penyakit ini tidak menular dengan melakukan pola hidup sehat seperti makan dan istirahat seimbang, jangan lupa gunakan masker kemanapun serta jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar,” imbuh Harwati. (*)

Share :

Baca Juga

KALIMANTAN TIMUR

Kutim Berpeluang Lolos ke Perempat Final Porprov Kaltim Korpri III di Cabor Tenis Meja

KALIMANTAN TIMUR

Pemkab Kutim Tingkatkan Anggaran BOSDA untuk Pendidikan Lebih Berkualitas

KALIMANTAN TIMUR

Penguatan Teknologi untuk Pencegahan Stunting di Kutai Timur

KALIMANTAN TIMUR

Kutim Siap Gelar Pilkada Serentak 2024: Fokus pada Netralitas dan Keamanan

Kutai Timur

SP4N Lapor Kutim Raih Apresiasi Kemendagri, Penyelesaian Aduan Capai 100 Persen

KALIMANTAN TIMUR

Dishub Kutim Luncurkan Tilang Elektronik untuk Tingkatkan Kepatuhan Lalu Lintas

KALIMANTAN TIMUR

Gedung Mal Pelayanan Publik Kutim Siap Tingkatkan Layanan pada 2026

KALIMANTAN TIMUR

2024, Anggaran Beasiswa Kutim Naik Drastis untuk SD dan SMP