PALOPO, PAMORNEWS — Isu hengkangnya anggota DPR RI Rusdi Masse (RMS) dari Partai Nasdem dan kepindahannya ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah memicu pergerakan di lantai bursa politik Sulawesi Selatan III. Spekulasi mengenai siapa yang akan mengisi kursi yang ditinggalkan peraih 118.409 suara ini pun menyeruak. Namun, dua nama dengan perolehan suara terbanyak berikutnya, Putri Dakka dan Andi Aslam Patonangi, dipastikan tereliminasi.
Sosok yang disebut paling berpeluang menggantikan RMS di Senayan justru adalah Hayarna Basmin ?. Lantas, apa yang membuat dua politisi dengan puluhan ribu dukungan suara ini tak bisa melanjutkan tongkat estafet dari Nasdem?
Pindah Partai Jadi Penghalang Utama
Dalam mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota legislatif, syarat krusial yang harus dipenuhi adalah calon pengganti harus berasal dari partai politik yang sama dan merupakan peraih suara terbanyak berikutnya yang masih memenuhi syarat. Inilah yang menjadi batu sandungan besar bagi Putri Dakka dan Andi Aslam Patonangi.
Putri Dakka, peraih 53.700 suara pada Pemilu sebelumnya, disebut telah meninggalkan Partai Nasdem. Keputusan ini diambil menjelang kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Palopo. Bukan ke partai lain, Putri Dakka kini telah menyeberang ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kabar kepindahan ini bukan isapan jempol semata. Bergabungnya Putri Dakka ke PDIP diperkuat dengan penyerahan surat tugas dari Ketua DPD PDIP Sulsel, Ridwan Andi Wittiri, untuk maju di Pilwalkot Palopo. Dengan statusnya sebagai kader PDIP, ia secara otomatis gugur sebagai kandidat PAW dari Nasdem.
Nasib serupa juga menimpa peraih suara terbanyak keempat, Andi Aslam Patonangi, yang meraih 43.580 suara. Ia juga dikabarkan sudah tidak lagi berada di barisan Partai Nasdem.
Keuntungan Melayang ke Hayarna
Rusdi Masse dan Eva Stevany Rataba adalah dua kader yang berhasil diloloskan Nasdem dari Dapil III Sulsel. Setelah RMS (118.409 suara) dan Eva (73.910 suara), urutan perolehan suara Nasdem memang diduduki oleh Putri Dakka dan Andi Aslam Patonangi.
Namun, dengan kepindahan keduanya, hak untuk mengisi kursi Senayan tersebut pun bergeser. Berdasarkan urutan berikutnya, peluang besar kini jatuh ke tangan Hayarna , yang diyakini masih memegang kartu keanggotaan Partai Nasdem. Hayarna adalah peraih suara terbanyak kelima dari partai tersebut.
Meskipun perolehan suaranya jauh di bawah Putri Dakka dan Andi Aslam Patonangi, kesetiaan pada partai menjadi kunci yang mengantarkannya ke gerbang Senayan. Dramatisasi politik ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam permainan PAW, loyalitas partai seringkali lebih menentukan nasib kursi legislatif ketimbang perolehan suara pribadi.(***)











