Home / KALIMANTAN TIMUR / Kutai Timur

Jumat, 22 November 2024 - 12:21 WIB

Penurunan Investasi PMDN di Kutim: Evaluasi Strategi Pengembangan Ekonomi Lokal

KUTIM – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menghadapi tantangan baru dalam sektor investasi. Data terbaru dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kutim menunjukkan bahwa realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama Triwulan III 2024 (Juli–September) mencapai Rp1,07 triliun.

Meskipun angka ini terbilang besar, capaian tersebut mencatat penurunan sebesar 1,87 persen dibandingkan Triwulan II 2024, serta mengalami kontraksi lebih signifikan sebesar 23,89 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kepala DPM-PTSP Kutim, Darsafani, mengakui penurunan ini sebagai sinyal penting yang perlu mendapat perhatian. Menurutnya, meskipun investasi PMDN memiliki keunggulan dalam fleksibilitas operasional dan pemahaman terhadap regulasi domestik, berbagai tantangan tetap membayangi.

“Penurunan ini menunjukkan bahwa meski investasi PMDN lebih adaptif terhadap kondisi pasar lokal, tetap diperlukan strategi baru untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan investasi,” ujar Darsafani, Jumat (22/11/2024).

Baca juga  Pemkab Kutai Timur Perluas Akses Pendidikan dengan Pembangunan 11 Sekolah Baru

Ia menambahkan, investasi PMDN yang berasal dari individu maupun badan usaha domestik memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Namun, dukungan regulasi, infrastruktur, serta kebijakan yang mendorong iklim investasi yang kondusif menjadi kunci utama untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Darsafani menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan investasi. Dengan sinergi yang kuat, Kutim diharapkan mampu menarik lebih banyak investor domestik di sektor-sektor strategis seperti pertanian, energi, dan industri kreatif.

“Harapan kami, dengan meningkatnya investasi PMDN, perekonomian Kutai Timur dapat lebih stabil dan masyarakat sekitar bisa merasakan dampaknya secara langsung, baik melalui peningkatan lapangan kerja maupun kesejahteraan,” tambahnya.

Baca juga  Pjs Bupati Targetkan Kutai Timur Lebih Mendunia

Penurunan realisasi investasi ini juga menjadi momentum bagi Pemkab Kutim untuk mengevaluasi dan mendiversifikasi portofolio investasi. Sektor-sektor potensial yang belum tergarap maksimal dapat menjadi fokus pengembangan ke depan, termasuk penguatan sektor pariwisata dan ekonomi digital yang semakin relevan dalam era pasca-pandemi.

Dengan evaluasi dan langkah strategis yang tepat, Kutim diharapkan mampu bangkit dan kembali meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi investasi domestik yang kompetitif dan berkelanjutan.

Sementara itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan perizinan dan memberikan insentif yang mendukung investor lokal agar tetap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Kutai Timur. (adv)

Share :

Baca Juga

KALIMANTAN TIMUR

Pemkab Kutai Timur Kolaborasi Antar Instansi Tangani ODGJ

KALIMANTAN TIMUR

Percasi Kutim Bangkitkan Catur Cepat dan Kilat Pasca Hasil Kurang Maksimal

KALIMANTAN TIMUR

Pemkab Kutim Perkuat Kapasitas Pengelolaan Risiko di Seluruh Kecamatan

KALIMANTAN TIMUR

Percepat Perbaikan, Pjs Bupati Kutim Dorong Layanan Publik Lebih Efisien

KALIMANTAN TIMUR

Kebakaran Desa Kernyanyan: Baznas dan Pemkab Kutim Perkuat Respons Bencana dengan Bantuan Tunai dan Strategi Pencegahan

KALIMANTAN TIMUR

Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci, Mendes PDT dan Bupati Kutim Puji Potensi Desa Tepian Langsat

KALIMANTAN TIMUR

Strategi Kolaboratif di Kutim: Singkong Jadi Solusi Cepat Atasi Ketahanan Pangan

KALIMANTAN TIMUR

Kutim Targetkan Status “Informatif” dalam Keterbukaan Informasi Publik