MOROWALI, PAMORNEWS — Debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Morowali yang kedua digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Morowali, Sabtu malam 2 Nopember 2024, di Gedung Serbaguna Ahmad Hadie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah. Debat tersebut disiarkan langsung melalui stasiun televisi swasta, Inews.
Dalam debat tersebut, pasangan calon nomor urut 4, Abdul Rachmansyah Ismail dan Harsono Lamusa menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah untuk melakukan perubahan yang nyata bagi masyarakat. Rachmansyah mengatakan, bahwa pihaknya menyadari Morowali memiliki tantangan yang sangat besar kedepan. Oleh karenanya, kata Rachmansyah, visi besar Morowali maju, merata dan berkelanjutan akan menjadi dasar untuk membawa Morowali menjadi lebih baik dan berkeadilan.
“Dalam mengatasi persoalan-persoalan besar kita, seperti kemiskinan, digitalisasi dan inovasi pelayanan, pembangunan infrastruktur dasar dan mitigasi bencana serta reformasi birokrasi dan ekonomi inklusif, kami menekankan bahwa solusinya adalah perubahan paradigma pembangunan yang dilakukan dari bawah ke atas. Yakni pembangunan yang menjangkau seluruh pelosok Morowali agar berkeadilan dan merata,” terang Rachmansyah Ismail.
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Propinsi Sulawesi Tengah itu mengatakan bahwa salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan di Morowali adalah dengan menjalankan program Desa Sejahtera, yang akan mengalokasikan anggaran Rp 1 Milyar sampai Rp 3 Milyar perdesa pertahun.
Sementara itu, untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik, Rachmansyah Ismail menyebutkan bahwa, sistem digitalisasi akan dijalankan dengan berinovasi melalui program Medical On Call, yakni sebuah layanan yang dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan lebih responsif.
Selain itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Morowali itu menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang adaptif dan transparan dalam rangka reformasi birokrasi dan peningkatan kinerja pemerintah, serta akan melibatkan semua stakeholder terkait dalam rangka menopang ekonomi inklusif.
“Kami menyadari bahwa ini semua tidaklah mudah, membutuhkan kerja keras, tapi kami berkomitmen bahwa kami akan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi,” tegas Rachmansyah. (HFD/IST)