Home / KALIMANTAN TIMUR / Kutai Timur

Minggu, 17 November 2024 - 00:45 WIB

Dinas PMPTSP Kutim Belajar Strategi Pengelolaan dari KEK Sei Mangkei

KALTIM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara menjadi inspirasi bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kutai Timur dalam mengembangkan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Kepala DPM-PTSP Kutim, Darsafani, mengunjungi KEK Sei Mangkei untuk mempelajari pengelolaan kawasan ekonomi tersebut.

KEK Sei Mangkei, yang berlokasi di Kabupaten Simalungun, merupakan salah satu KEK pertama di Indonesia yang berhasil menarik minat investor melalui pengelolaan kawasan yang terstruktur. Darsafani menyebut keberhasilan tersebut sebagai hasil dari kesiapan infrastruktur dan tata kelola kawasan yang terintegrasi.

“KEK Sei Mangkei sangat maju karena semua infrastruktur dikelola langsung oleh pemerintah. Pendapatan yang dihasilkan juga langsung menjadi pemasukan daerah. Ini pelajaran penting bagi kita,” ujarnya.

Baca juga  Pemkab Kutim Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2024, Koordinasi Intensif Dijalankan

Ia menyoroti model pengelolaan di Sei Mangkei, di mana kawasan seluas lebih dari 2.000 hektare dibagi menjadi tiga zona utama: industri, logistik, dan pengolahan ekspor. Dengan kesiapan infrastruktur, investor dapat langsung memulai aktivitas mereka tanpa harus membangun fasilitas pendukung sendiri.

“Di sana, investor datang dan bisa langsung menandatangani MoU tanpa harus memikirkan kebutuhan dasar seperti air atau listrik. Setiap jengkal lahan di KEK Sei Mangkei memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan daerah,” tambahnya.

Darsafani mengakui bahwa KEK MBTK di Kutim masih menghadapi kendala infrastruktur yang membuatnya kurang diminati investor. Bahkan, dalam beberapa kasus, calon investor menawarkan untuk membangun sendiri fasilitas pendukung yang seharusnya disediakan oleh pemerintah.

Baca juga  Pemkab Kutim Tingkatkan Anggaran BOSDA untuk Pendidikan Lebih Berkualitas

“Ini menjadi tantangan bagi kita. Dari kunjungan ke Sei Mangkei, kita belajar bahwa kesiapan infrastruktur adalah kunci utama untuk menarik investor. Infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air harus menjadi prioritas,” tegasnya.

KEK MBTK diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi Kutai Timur dengan belajar dari kesuksesan pengelolaan di KEK Sei Mangkei, terutama dalam hal infrastruktur dan tata kelola kawasan

Dengan izin operasional dari Kementerian dan beberapa investor yang mulai menunjukkan minat, Darsafani berharap pembangunan infrastruktur di KEK MBTK dapat dipercepat. “Kami optimis jika infrastruktur dasar terpenuhi, KEK MBTK bisa menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif seperti Sei Mangkei,” pungkasnya. (adv)

Share :

Baca Juga

KALIMANTAN TIMUR

Efisiensi Pengelolaan Aset Daerah, Dinkes Kutim Gelar Bimtek dan Sosialisasi RKBMD

KALIMANTAN TIMUR

Putra Luwu Jadi Pjs Walikota Balikpapan

KALIMANTAN TIMUR

APBD 2025 Kutim: Strategi Baru Pacu Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

KALIMANTAN TIMUR

Perluas Dukungan, Disdikbud Kutim Alokasikan BOSDA 2024 untuk Sekolah di Bawah Kemenag

KALIMANTAN TIMUR

Disdikbud Kutim Luncurkan Beasiswa S2 untuk Guru TK dan PAUD

KALIMANTAN TIMUR

Kenaikan Investasi PMA di Kutim Mencapai 58,77% pada Triwulan III

KALIMANTAN TIMUR

Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui Ketahanan Pangan: Bupati Kutim Dorong Pemanfaatan Sumber Daya Lokal

KALIMANTAN TIMUR

e-Kutim, Solusi Digitalisasi untuk Memudahkan Akses dan Amankan Dokumen Masyarakat