Kutim – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur menggelar pertemuan tahunan untuk mengevaluasi kinerja Puskesmas dan menilai kualitas pelayanannya.
Evaluasi ini bertujuan memberikan kategori penilaian, yaitu baik, sedang, atau buruk. Evaluasi terbaru yang dilaksanakan tahun ini di Bandung menunjukkan satu Puskesmas berhasil meraih kategori baik dengan skor di atas 80, sementara Puskesmas lainnya masuk kategori cukup.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Bahrani Hasanal, menyatakan bahwa evaluasi tahunan ini bertujuan untuk memastikan Puskesmas dapat menerapkan semua rekomendasi yang diperoleh dari proses akreditasi. Bahrani menekankan bahwa Puskesmas harus mampu menjalankan semua aspek penilaian akreditasi, seperti fasilitas cuci tangan, keselamatan pasien, serta pencapaian program-program prioritas harian.
“Alhamdulillah, seluruh Puskesmas di Kutai Timur telah terakreditasi 100 persen dengan berbagai tingkatan predikat,” kata Bahrani Hasanal pada Sabtu (2/10/2024).
Kabupaten Kutai Timur mengelola sejumlah Puskesmas yang melayani masyarakat di 18 kecamatan di wilayah tersebut.
Setiap kecamatan di Kutim memiliki satu Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat pertama. Namun, di tiga kecamatan dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang lebih besar, Dinkes menyediakan dua unit Puskesmas. Di Kecamatan Sangatta Utara terdapat Puskesmas Sangatta Utara dan Teluk Lingga; di Kecamatan Bengalon ada Puskesmas Sepaso dan Tepian; serta di Kecamatan Muara Wahau terdapat Puskesmas Wahau I dan Wahau II.
Menurut Bahrani, dari total 21 Puskesmas di Kutim, 16 Puskesmas meraih predikat paripurna, empat berpredikat utama, dan satu Puskesmas berpredikat madya. Untuk mempertahankan atau meningkatkan status akreditasi tersebut, Dinkes Kutim melakukan evaluasi rutin setiap tahun berdasarkan pencapaian dan tingkat masing-masing Puskesmas.
“Setiap Puskesmas wajib mengimplementasikan hasil akreditasi sesuai predikatnya, termasuk fasilitas, keselamatan pasien, dan pencapaian program-program prioritas,” tambah Bahrani.
Bahrani berharap evaluasi ini dapat mendorong semua Puskesmas di Kutim untuk terus meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. (*)