SANGATTA – Sebanyak 80 mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur resmi diwisuda dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa, Kamis (5/12/2024), di Gedung Serba Guna (GSG) Komplek Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi. Selain menjadi momen perayaan keberhasilan mahasiswa, wisuda ke-XIX ini juga menegaskan komitmen STIPER dalam menghadapi tantangan pengembangan perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim, Sudirman Latif, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi tetapi juga peluang besar bagi para lulusan untuk berkontribusi pada pembangunan daerah. “Hari ini adalah hasil perjuangan panjang kalian. Semoga ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal berharga untuk membangun Kutai Timur, khususnya di sektor pertanian,” ungkapnya.
Wisuda kali ini juga diwarnai pembahasan penting terkait rencana penggabungan STIPER dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS). Menurut Sudirman, langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi manajemen keuangan dan daya saing perguruan tinggi melalui pemberdayaan yayasan yang lebih mandiri. “Proses penggabungan ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian kedua institusi meski berada di bawah kementerian yang berbeda,” jelasnya.
Ketua STIPER, Ismail Fahmi, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan berbagai program akselerasi. Salah satu inisiatif yang sedang dikembangkan adalah mengganti skripsi dengan publikasi ilmiah untuk mempercepat masa studi. “Rata-rata masa studi lulusan saat ini adalah 4 tahun 10 bulan. Ke depan, kami akan mendorong efisiensi dan inovasi dalam proses pembelajaran,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada para wisudawan untuk terus menjaga nama baik almamater dan beradaptasi dengan perubahan, terutama di tengah tantangan baru yang muncul seiring pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Prosesi wisuda ini tidak hanya menjadi tonggak pencapaian akademik tetapi juga langkah strategis bagi STIPER Kutim untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan. (adv)