Bungku – Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Morowali, Ashar Ma’aruf, menyampaikan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi di sektor kesehatan selama sepuluh tahun terakhir berjalan dengan baik dan efektif. Menurutnya, reformasi ini mampu menyesuaikan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam memaksimalkan layanan dasar yang dimulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga rumah sakit sebagai fasilitas rujukan. Ujarnya saat ditemui di Ruang Kerjanya pada Kamis (17/4/25).
Ashar menekankan bahwa keberhasilan reformasi ini terlihat dari upaya pemerintah dalam menempatkan tenaga kesehatan di setiap desa. “Hal ini kami lakukan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Ia juga menanggapi keberadaan Puskesmas Fonuasingko yang berdekatan dengan rumah sakit, yang menurutnya tidak menjadi persoalan karena puskesmas dan rumah sakit memiliki fungsi pelayanan yang berbeda. Puskesmas berfokus pada pelayanan kesehatan dasar, sementara rumah sakit menangani kasus yang memerlukan rujukan.
Pembangunan Puskesmas Fonuasingko, lanjut Ashar, dilatarbelakangi oleh luasnya cakupan wilayah kerja Puskesmas Bungku yang meliputi 19 desa dan 6 kelurahan. Untuk memaksimalkan akses layanan, pemerintah mengusulkan pembangunan puskesmas baru demi mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal serupa juga dilakukan di Kecamatan Bungku Selatan dengan membangun Puskesmas di Pulau Umbele, meskipun sebelumnya sudah ada Puskesmas Kaleroang yang dekat dengan RS Paku.
Ashar berharap ketersediaan fasilitas kesehatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat agar terjadi peningkatan derajat kesehatan.
“Paradigma kesehatan bukan lagi paradigma sakit, tetapi paradigma sehat. Kami bangga jika angka sakit menurun, dan kami berupaya memenuhi seluruh kebutuhan layanan dasar agar usia harapan hidup meningkat serta menurunkan angka kematian ibu, anak, dan stunting,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program 100 hari kerja Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf dan Wakil Bupati, Iriane Iliyas, Dinas Kesehatan juga menyiapkan inovasi layanan “jemput sakit, pulang sehat” secara gratis untuk masyarakat di daratan maupun kepulauan.
Program ini bagian dari misi Iklas Juara di bidang kesehatan, sekaligus mendorong semua puskesmas menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ashar menutup dengan apresiasi atas kepemimpinan kepala daerah saat ini yang dinilainya membawa perubahan signifikan, termasuk peningkatan pelayanan dan tampilan RSUD Morowali.